Sejarah Terbentuknya Bumi
Bagaimana Bumi ini
terbentuk secara pasti masih merupakan perdebatan dimana banyak
pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dengan alasan yang
berbeda-beda pula. Berikut ini beberapa teori mengenai pembentukan
bumi yang umum dikenal.
1. Teori Kant – Laplace
2. Teori Planetesimal
3. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.
Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar.
Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar.
Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih
kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi
bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah
matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya.
4. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Dalam
lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya
kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan
penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu
akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan.
Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet
besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet
kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara
pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi
matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada
suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek.
Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut
pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik
kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan
(satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. Peranan
yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada
prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk
planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
5. Teori Big Bang
Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap
hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi
Masih banyak teori-teori yang lainnya yang dikemukakan oleh para ahli seperti:
Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon.
Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara
matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari
terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker,
seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya
terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian
besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan
helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan
tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih
berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur –
unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi
membentuk palnet – planet, termasuk bumi.
Teroti Kuiper dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper
mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan
cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang
berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya,
beliau juga memasukkan unsur – unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium.
Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas,
sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan
malia menggumpal menjadi planet – planet.
Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple,
mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu
kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang
berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya
menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke
angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk
planet – planet.
Secara umum yang paling populer sampai sekarang
adalah Teori Big Bang dan banyak diikuti oleh para ilmuwan walaupun
terkadang masih terdapat beberapa perbedaan
0 komentar:
Posting Komentar