Jumat, 06 Maret 2015

SEJARAH GURUN SAHARA--imuohS

Diposting oleh Unknown di 00.36

SEJARAH GURUN SAHARA

        Sahara adalah salah satu gurun terbesar di dunia, meliputi sebagian besar Afrika Utara. Menelusuri kembali ke sejarah Sahara, Berber, Mesir, nubia, Fenisia dan Yunani kuno adalah penghuni beberapa Sahara. Berber, menjadi penduduk tertua, selalu menimbulkan ancaman bagi penduduk lainnya. Peradaban perkotaan merupakan dari Garamantes, yang menyebar dengan cepat tetapi akhirnya menyusut. Sejarah Sahara Barat dapat ditelusuri kembali ke masa explorer Kartago Hanno Navigator pada abad ke-5 SM. 

        Meskipun catatan sejarah sedikit yang tersisa dari periode itu, sejarah modern Sahara Barat telah berakar terkait dengan beberapa kelompok nomaden (hidup di bawah pemerintahan Berber suku dan kontak dengan Kekaisaran Romawi) seperti kelompok Sanhaja dan pengenalan Islam dan bahasa Arab mulai dari abad ke-8 Masehi. Sahara Barat tidak pernah sebuah bangsa dalam pengertian modern kata itu. Ini adalah rumah bagi koloni Fenisia, tetapi mereka menghilang dengan hampir tidak ada jejak. Islam tiba di wilayahpada abad ke-8, tapi kawasan, mengelilingi dengan penggurunan, tetap sedikit dikembangkan. Masa lalu masih terekam di sini dan bercerita melalui pasir, batu, panas, dan angin kering. Masa lalu berbisik kepada kita tentang sejarah perubahan iklim serta maju-mundurnya peradaban yang berulang kali menyentak.
        Di Libya barat daya, ada sebuah kawasan bernama Fezzan yang menjadi jantung kehidupan Sahara. Fezzan tak bisa dicapai, dipenuhi lautan pasir, aliran anak-anak sungai, pegunungan, dataran tinggi, oase, dan misteri. Antara tahun 500 SM dan 500 Masehi, diperkirakan 100.000 orang bertani dan berkembang di sini, di sebuah areal yang hanya menerima paling banyak beberapa sentimeter curah hujan dalam setahun di samping tak sedikit tahun yang dilewati tanpa setetes hujan pun. Inilah Sahara yang menakutkan. Lautan pasir dan batu yang tanpa air, dipenuhi kalajengking, dirayapi ular berbisa, dengan Matahari yang tak kenal ampun. Libya sangatlah luas—loyang panas seluas Italia, Prancis, Spanyol, dan Jerman menjadi satu—dan hampir seluruh dari enam juta penduduknya hidup berdesak-desakan di pesisir Mediterania. Untuk benar-benar memahami kawasan tersebut, kita harus memunggungi laut dan melihat ke arah selatan. Sembilan puluh lima persen wilayah Libya adalah gurun pasir, 20 persen perbukitan pasir, dan tidak satu pun sungai yang mengalir sepanjang tahun di negeri itu. Bagian Sahara di Libya mencatat rekor suhu terpanas di dunia (57,8 derajat Celsius) dan udara malam mampu menggigilkan tulang.
        Kawasan Fezzan mengungkap fakta tentang perjuangan hidup melawan perubahan selama ribuan tahun, tentang upaya manusia beradaptasi dengan lingkungan yang tidak ramah. Kawasan tersebut bagaikan mesin waktu di mana sejarah mengejutkan kita dan jika kita menjelajahinya lebih jauh, akan muncul hal-hal baru yang menguji pengetahuan kita sebelumnya. Manusia modern paling awal yang menghuni tempat tersebut adalah pemburu dan peramu yang tinggal di lanskap sabana kurang lebih 130.000 tahun yang lalu. Masyarakat tersebut mengungsi ketika curah hujan menyusut kurang lebih 70.000 tahun yang lalu, tetapi ketika curah hujan kembali meningkat, manusia pun kembali menghuni lokasi tersebut. Proses migrasi bolak-balik tersebut dinamakan mesin pompa Sahara, pergerakan manusia yang keluar-masuk wilayah Afrika utara seiring perubahan iklim. Tergurat di bebatuan gurun pasir, adalah memori tentang Sahara yang lebih basah ketika makhluk-makhluk yang bergantung pada keberadaan air seperti halnya singa, gajah, dan badak pernah tinggal di sini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

imuohS Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei